
SUARA UTAMA NEWS – KETAPANG, Hari ini Kamis (09/02/2025) bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN).
DI hari yang sangat penting bagi insan pers ada baik nya kita mengingat sebuah cerita,
Ini cerita lama yang sampai sekarang belum juga terungkap fakta sebenarnya.
Cerita tentang kematian wartawan Harian Bernas Yogyakarta, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin sekitar tahun 1996.
Secara pribadi, saya tidak mengenal almarhum semasa hidup. dan Mungkin untuk bertemu pun tak pernah.
Namun bukan bearti karena tidak kenal, saya pun tidak pernah tahu wartawan yang namanya Udin. Tulisan lah yang memberi tahu saya siapa Fuad Muhammad Syahfrudin. Wartawan Harian Berita Nasional (Bernas).
Yang meninggal di aniaya oleh orang tak dikenal karna tulisan nya bak peluru yang bisa menghujam ke jantung.
Wartawan Udin, meninggal pada Agustus 1996. Rumahnya, didatangi orang tak dikenal pada sekitar tengah malam, saat hampir semua orang sudah terlelap.
Jangan bayangkan kondisi Bantul pada masa itu seperti saat ini. Bantul tahun 1996, masih merupakan daerah tertinggal.
Lampu-lampu penerangan jalan masih sangat minim. Menjelang Isya, kondisi jalan-jalan di Kota Bantul menjadi sangat sepi.
Pada saat seperti itulah, pintu rumah Udin diketuk orang misterius yang tak diketahui hingga kini. Udin yang saat itu telah lelap terbangun, dan membuka pintu dan menerima mereka di ruang tamu. Istrinya, yang ikut terbangun membuatkan teh bagi tamunya.
Namun, hanya sekejap mereka berbicang, tamu Udin tersebut langsung memukul kepala Udin hingga jatuh tersungkur.
Istrinya, Marsiyem yang sedang berada di dapur, tidak mengetahui ada kejadian itu. Dia hanya tahu, suaminya sudah tergeletak di ruang tamu dengan bagian kepala dan bagian telinga mengeluarkan darah.
Keluarga dan tetangga Udin, langsung membawa Udin ke rumah sakit terdekat. Namun mengingat kondisi Udin yang cukup parah, Udin dirujuk ke RS Bethesda Yogyakarta. Sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit tersebut dalam kondisi koma, Udin akhirnya meninggal dunia.
Kabar kematian Udin ini, langsung menjadi fokus berita berbagai media. Bahkan fokus pemberitaan mengenai Udin ini berlangsung cukup lama,
karena diduga terkait dengan pemberitaaan yang pernah ditulis almarhum. Terutama terkait dengan dugaan korupsi di lingkungan Pemkab Bantul, yang memang beberapa kali ditulis Udin.
Bahkan penyanyi Legendaris Indonesia (Iwan Fals) menciptakan lagu khusus buat Almarhum Udin (Wartawan Bernas), dibawah ini sepenggal kutipan lirik nya “
Matinya seorang wartawan
Bukan matinya kebenaran
Tercatat dengan kata sakti
Menjadi benih yang murni.
Di Hari Pers Nasional ini, mari kita menjadi penyaksi agar tidak hilang sebuah kesaksian, Selamat Hari Pers Nasional.