
SUARA UTAMA NEWS – KETAPANG, Bupati Ketapang (Alexander Wilyo, S. STP.,M.Si.) yang juga Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik.
yang bergelar adat Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua, Membuka secara resmi Gawai Nyapat Tautn XIV Tahun 2025 Kecamatan Simpang Hulu.
Kegiatan Nyapat Tautn XIV berlangsung di Balai Berkuak Kabupaten Ketapang pada Jumat (04/07/2025).
Gawai Nyapat Tautn merupakan agenda tahunan masyarakat adat Dayak Simpang Hulu yang memiliki makna sakral:
Nyapat Taun berarti menutup tahun perladangan yang lalu dan membuka tahun perladangan berikutnya.
Rangkaian kegiatan Gawai Nyapat Tautn XIV diawali dengan ngalu (penyambutan Bupati Ketapang beserta rombongan secara adat) dan makan beradat (makan secara adat) di Rumah Batang Raya Simpang Hulu, Dusun Pasir, Desa Semandang Kiri.

Usai makan beradat dilanjutkan dengan karnaval yang rutenya dari Lapangan Sepak Bola Tahak menuju Kantor Camat Simpang Hulu.
Setiba di halaman Kantor Camat, acara dilanjutkan acara inti Gawai Nyapat Tyakn. Yakni, ritual Nyimak Jurokng (acara adat memasukkan benih padi ke dalam lumbung) di Halaman Kantor Camat Simpang Hulu.
Dalam sambutannya, Bupati Alexander Wilyo mengucapkan selamat dan sukses dan menyatakan rasa bangga karena sampai hari ini masyarakat adat Simpang Hulu masih teguh menjaga adat, budaya, dan tradisi melalui gawai adat Nyapat Tautn XIV ini.
Bupati Ketapang pun berharap, ke depan kegiatan Nyapat Tautn dapat ditingkatkan dan lebih baik lagi; yang paling penting dari itu semua adalah menjaga kekompakan, menjaga persatuan, dan menjaga kebersamaan.
“Karena tujuan mengadakan menyelenggarakan gawai Nyapat Tautn ini adalah untuk menjaga persatuan. Kalau tidak bersatu, kita tidak akan mungkin bisa menyelenggarakan gawai Nyapat Tautn ini,” ujar Bupati Alexander Wilyo.
Lebih lanjut, Bupati Alexander Wilyo menyampaikan, gawai Nyapat Tautn ini adalah mensyukuri hasil panen tahun sebelumnya, dan meminta berkat untuk tahun berikutnya.
Karena itu, Bupati Ketapang meminta masyarakat adat Simpang Hulu untuk tetap menegakkan adat, budaya, dan tradisi leluhur dengan tetap mempertahankan, melanjutkan, meneruskan acara adat Nyapat Taunt; tetap mempertahankan tradisi berladang.