
SUARA UTAMA NEWS – KETAPANG ,Program Makan Bergizi Gratis yang dikenal dengan ( MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto.
Program ini digagas dengan tujuan membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting (tengkes), menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Namun dibalik tujuan mulia ini, sejumlah pertanyaan mulai bermunculan sering adanya kasus keracunan yang menimpa siswa diberbagai daerah di Indonesia.
Sejauh apa peran Badan Gizi Nasional (BGN), yang merupakan lembaga pemerintah di bawah Presiden.
BGN bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan teknis pemenuhan gizi nasional, termasuk pengelolaan dan pengawasan program MBG. melakukan koordinasi dengan berbagai pihak .
termasuk mengawasi Dapur satuan pelayanan pengelola makan bergizi (SPPG) .
Peristiwa keracunan yang menimpa siswa SD Negeri 12 Benua Kayong, Kelurahan Mulia Kerta Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang menambah catatan baru buruk nya mengelola MBG.
Ironi Sebanyak 20 siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi hidangan program Makan Bergizi Gratis (MBG),pada Senin (23/09/2025).
Dan 16 siswa harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.
Berdasarkan keterangan Kepala Sekolah SDN 12 Benua Kayong, Dewi Hardina Febrianti kepada media menjelaskan, para siswa mulai mengeluhkan sakit perut lalu muntah-muntah setelah menyantap makanan MBG yang datang sekitar pukul 09.00 WIB.
“Tidak berapa lama setelah menyantap sajian MBG, beberapa siswa mulai mengeluh sakit perut dan muntah. Jelas nya.
“menu MBG yang dikonsumsi berupa nugget berbahan ikan hiu dan sayur. saya menduga bisa jadi keracunan berasal dari sayur yang sudah tidak segar.
“kalau Ikan hiu anak-anak banyak tidak suka, amis, tapi kalau menurut saya justru sayurnya yang sudah tidak layak konsumsi.
” Barang kali sudah basi, sebelumnya sempat dipanaskan kembali,” jelas nya.
Dewi berharap, kejadian yang sudah terjadinya semoga tidak terulang kembali, ia meminta agar masyarakat Ketapang mendoakan para siswa sehat kembali.
Adapun sajian MBG berasal dari Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mitra Mandiri 2, Kecamatan Benua Kayong, Ketapang, (M. Prayoga atau Yoga)

Peran ahli gizi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat krusial, seperti penyusunan menu gizi seimbang, pemantauan kualitas makanan dan keamanan pangan, serta edukasi gizi kepada peserta didik, guru, dan orang tua.
Ahli gizi juga melakukan evaluasi program, meningkatkan kesadaran gizi masyarakat, dan memastikan makanan yang disajikan sesuai standar dan aman untuk dikonsumsi.
Nah Pertanyaan publik muncul, dimana peran mereka, kenapa makanan yang sudah tak layak konsumsi, harus tetap dipaksakan untuk diberikan kepada Siswa waktu itu, ? komentar salah pengunjung siswa keracunan MBG yang enggan disebut nama nya.
MBG memiliki berbagai target pencapaian yang telah ditetapkan, bagi siswa dan santri, program ini bertujuan mengatasi kelaparan akut dan kronis serta meningkatkan pertumbuhan berat badan sebesar 0,37 kg per tahun dan tinggi badan sebesar 0,54 cm per tahun.
Selain itu, program ini juga menargetkan peningkatan tingkat partisipasi siswa di sekolah hingga 10%, serta penambahan rata-rata kehadiran siswa sebanyak 4 hingga 7 hari per tahun.
Upaya ini mencakup pengurangan ketimpangan gender dengan meningkatkan partisipasi siswa perempuan di sekolah.
Dengan adanya kasus keracunan yang menimpa siswa diberbagai sekolah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Ketapang, seperti nya tujuan dan target MBG akan sulit diwujudkan, jika dalam praktek nya masih ada oknum yang bermain.