
SUARA UTAMA NEWS – KETAPANG, Memasuki bulan Puasa dan mendekati Hari Raya Idul Fitri Laju Inflasi terus meningkat baik di pasar tradisional maupun pasar modern khusus nya di kabupaten Ketapang.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: Pertumbuhan ekonomi yang pesat, Peningkatan pendapatan masyarakat, Ekspektasi inflasi yang tinggi, Kebijakan moneter yang ekspansif.
Mencermati hal tersebut di atas Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Drs. H. Maryadi Asmui, MM., mengikuti Video Conference Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Ruang Vicon Kantor Bupati Ketapang. (4/3/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tingkat Inflasi Februari 2025 yang menunjukkan bahwa menurut komponen Month to Month (m-to-m) Komponen Inti mengalami inflasi sebesar 0,25% dengan andil 0,16%.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi Komponen Inti adalah emas perhiasan, kopi bubuk, dan mobil.
Sementara itu Komponen Harga Diatur Pemerintah mengalami deflasi 2,65% dengan andil deflasi sebesar 0,48%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi Komponen Diatur Pemerintah adalah tarif listrik.
Selain itu, Komponen Bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,93% dengan andil deflasi sebesar 0,16%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi Komponen Bergejolak adalah daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan telur ayam ras.
Inflasi dapat dihitung dengan mengurangi indeks harga pada periode waktu sebelumnya dari indeks harga pada periode waktu tertentu. Kemudian, bagikan hasilnya dengan indeks harga pada periode waktu sebelumnya, dan kalikan dengan 100