
SUARA UTAMA NEWS – KETAPANG, Bupati Ketapang (Alexander Wilyo S. STP. M. Si) sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik bergelar Raden Cendaga Pintu Bumi Jaga Banua secara resmi melepas Pawai Budaya di halaman Pendopo Bupati Ketapang.
pembukaan Pentas Seni Budaya Dayak (PSBD) Ketapang Tahun 2025 ditandai dengan Pawai Budaya Dayak yang berlansung meriah pada Selasa (07/10/2025).
Pelepasan Pawai PSBD 2025 turut dihadiri Forkopimda, tokoh adat, Panglima Jilah, para Domong Mantir, tokoh masyarakat, panitia pelaksana,
Youtuber Si Gundul, hingga ribuan masyarakat yang tumpah ruah menyaksikan kemeriahan pawai seni budaya Dayak tersebut.
Kehadiran mereka menjadi bukti nyata besarnya dukungan masyarakat terhadap pelestarian budaya Dayak.

Berbagai mobil dihiasi dengan menampilkan corak khas adat Dayak. Seperti yang ditampilkan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten dan seluruh kecamatan.
mobil hias dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mobil hias dari Ormas dan OKP, Sanggar Kepatihan,.
Pawai Budaya Dayak ini juga dii ikuti barisan berjalan kaki dari berbagai organisasi kepemudaan Dayak dan kehadiran Pasukan Merah yang gagah wibawa menambah semarak acara ini.

ratusan peserta menampilkan kekayaan adat, seni, dan budaya Dayak. bunyi tabuhan gendang dan pakaian tradisional menciptakan suasana kebersamaan serta kegembiraan dijalanan kota Ketapang.
Pada kesempatan itu, Bupati menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak, mulai dari DAD, panitia, tokoh adat, ormas kepemudaan, Kepatihan, hingga masyarakat luas yang telah memberikan dukungan besar bagi terselenggaranya kegiatan ini.
“Hidup di kandung adat, mati di kandung tanah, karosek mula tumbuh, tanah mula menjadi,”
Kalimat pertama Bupati yang diucapkan sebagai pengingat bahwa adat dan budaya adalah identitas yang harus dijaga dan diwariskan lintas generasi.
Selain melestarikan adat dan budaya, PSBD juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat, mulai dari meningkatkan kebersamaan dan silaturahmi antar warga.
PSBD 2025 akan berlangsung pada 7 hingga 11 Oktober 2025 bertempat di Balai Sungai Kedang, Komplek Pendopo Bupati Ketapang.
Dengan Perhelatan ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal melalui UMKM dan pedagang kecil.
Mengingatkan generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan melanjutkan warisan budaya leluhur.
memperkokoh persatuan, meneguhkan identitas daerah, serta menumbuhkan rasa bangga para generasi muda dan masyarakat tumum nya terhadap kekayaan budaya bangsa.