
SUARA UTAMA NEWS – KETAPANG, Bupati Ketapang (Alexander Wilyo, S. STP., M. Si)i Menutup Pentas Seni Budaya Dayak ke- XI Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang Tahun 2025.
Acara penutupan ini dilaksanakan pada, Sabtu (11/10/2025) bertempat di Balai Sungai Kedang Pendopo Bupati Ketapang.
Pada acara penutupan tersebut Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada panitia, Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang, para peserta, dan seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi serta bekerja keras sehingga PSBD XI berjalan aman, tertib, dan lancar.
Bupati juga menyampaikan bahwa PSBD bukan hanya ajang pelestarian seni dan adat Dayak, tetapi sebagai sarana memperkuat semangat kebersamaan yang memberikan dampak positif bagi UMKM di sekitar lokasi kegiatan.
Hal ini terlihat begitu antusias nya para pedagang lokal yang memadati area Balai Sungai Kendang.
Para pelaku UMKM adalah tulang punggung keluarganya dan termasuk salah satu penggerak perekonomian daerah.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku UMKM ini panitia memberikan penghargaan, dengan tiga katagori , stand paling rapi, kreatif, dan ramai pengunjung.
Sebuah langkah untuk menumbuhkan semangat berusaha dan menjadikan pengusaha UMKM lokal yang profesional.
Dimalam penutupan PSBD, Bupati menyempatkan diri menyusuri stand-stand UMKM yang ramai di area PSBD.
Bupati Berbincang langsung dengan pelaku usaha kecil.
Bupati menanyakan penghasilan selama pelaksanaan PSD. : “Penjualan selama lima hari ini gimana? Untung?”
Sambil tersenyum salah satu pedagang menjawab, “Lumayan naik, Pak Bupati.
” Itu bukti nyata:bahwa festival budaya seperti PSBD tak hanya kaya seni dan budaya, tapi juga dorong ekonomi masyarakat Ketapang, pungkas bupati.
Bupati berkomitmen kedepan akan menginisiasi pagelaran seni budaya lintas etnis dan komunitas di Kabupaten Ketapang.
Agar semua suku, agama, dan budaya, yang beragaman dapat tumbuh dalam suasana persaudaraan dan saling menghargai.
“Dalam waktu dekat, kita akan menyaksikan kegiatan budaya dari Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM), Paguyuban Pasundan, dan berbagai paguyuban etnis lainnya, terang Bupati
.
Bupati juga memberikan arahan khusus pada Dewan Adat Dayak (DAD) pada penyelenggaraan PSBD berikutnya, setiap kecamatan menampilkan pakaian adat khas masing-masing daerahnya.
Langkah ini penting untuk mendokumentasikan karakter budaya lokal karena setiap kecamatan di Ketapang memiliki corak, motif, dan filosofi adat yang unik dan layak ditonjolkan sebagai bagian dari mozaik besar kebudayaan Dayak Ketapang.
Dengan demikian, identitas dan kekayaan budaya setiap kecamatan dapat tampil nyata dan dikenali dengan jelas oleh masyarakat luas.
Semua kegiatan ini akan memperkuat posisi Ketapang sebagai daerah yang terbuka, toleran, dan kaya akan nilai-nilai budaya yang hidup berdampingan dengan damai.
Dimalam Penutupan PSBD bupati menegaskan bahwa Ketapang adalah rumah besar bagi semua, dimana perbedaan dirangkai menjadi kekuatan.
dan semangat kebersamaan menjadi fondasi untuk membangun daerah yang berkeadilan maju dan berbudaya.